Wamena – Ketua Komisi IV DPR Papua Pegunungan, Terius Wakur, mengecam keras aksi pembakaran mahkota adat Burung Cenderawasih yang terjadi di Kota Jayapura. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk pelecehan budaya dan diskriminasi etnis terhadap masyarakat adat Papua.
“Pembakaran mahkota adat Burung Cenderawasih merupakan pelecehan terhadap simbol budaya Papua yang dilindungi oleh konstitusi dan undang-undang. DPR Papua Pegunungan mengecam keras tindakan tersebut,” tegas Terius kepada media, Kamis (23/10).
Menurutnya, mahkota Cenderawasih bukan sekadar atribut hiasan, melainkan lambang kehormatan, persatuan, dan identitas masyarakat adat Papua yang diwariskan secara turun-temurun.
“Mahkota Cenderawasih adalah simbol pemersatu masyarakat adat Papua. Tindakan membakarnya sama saja mencederai nilai kebinekaan dan merusak identitas budaya bangsa,” ujarnya.
Dari sisi hukum, Terius menilai aksi tersebut memiliki konsekuensi serius karena bersentuhan langsung dengan perlindungan terhadap identitas budaya dan larangan diskriminasi etnis. Ia merinci sejumlah regulasi yang berpotensi dilanggar, di antaranya:
– Pasal 281 ayat (3) UUD 1945: Menjamin perlindungan identitas budaya dan hak masyarakat adat.
– Pasal 406 KUHP: Tentang perusakan barang milik orang lain, termasuk simbol budaya milik komunitas adat.
– UU No. 40 Tahun 2008: Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, khususnya Pasal 4 dan 16.
– UU No. 5 Tahun 2017: Tentang Pemajuan Kebudayaan, yang menegaskan kewajiban negara melindungi ekspresi budaya lokal.
– UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM: Pasal 28 dan 36, menjamin hak masyarakat adat mempertahankan identitas budaya dan bebas dari diskriminasi.
“Sebagai bangsa yang beradab, kita wajib menghormati dan melestarikan simbol-simbol budaya, termasuk budaya masyarakat adat Papua. Mahkota Cenderawasih bukan benda biasa, itu adalah lambang jiwa dan harga diri,” tegasnya.
Terius juga mendesak agar pelaku pembakaran segera diproses secara hukum dan meminta Presiden Republik Indonesia untuk mencopot Kepala Balai Sungai Sumber Daya Alam BPSDM Papua beserta jajarannya yang diduga terlibat.
“Burung Cenderawasih adalah keunikan yang Tuhan berikan kepada orang Papua. Di mana ada burung Cenderawasih, di situ ada kehidupan orang Papua. Kami mengutuk keras tindakan pembakaran ini dan menuntut proses hukum terbuka agar masyarakat Papua mengetahui keadilan ditegakkan,” pungkasnya.
Penulis : Gin
Editor : Tim Redaksi